Cara Belajar Bahasa Tubuh
Dunia Psikologi - Setiap hari manusia tiada hentinya melakukan komunikasi, mulai dari
orang tua sampai kepada teman-teman, guru/dosen, rekan bisnis, dan lain-lain.
Saking pentingnya komunikasi, sampai-sampai kebanyakan orang melupakan bahwa
ada komunikasi lain yang tidak tampak, yaitu "Non-verbal" atau biasa
kita sebut "Bahasa Tubuh"
Komunikasi
verbal merupakan proses komunikasi melalui bahasa dan kata-kata yang diucapkan.
Sedangkan komunikasi non-verbal ialah penyampaian arti (pesan) tanpa kata-kata
yang tercermin pada bahasa tubuh dan intonasi verbal. Penelitian
menunjukkan bahwa 80% komunikasi yang dilakukan manusia disampaikan secara
non-verbal.
Pengertian Bahasa Tubuh
Bahasa
tubuh adalah komunikasi pesan nonverbal (tanpa kata-kata). Bahasa tubuh
merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan dimana pesan yang disampaikan
dapat berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artifak
(lambang yang digunakan), diam, waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh.
Bentuk-Bentuk Dalam Bahasa Tubuh
Dalam
penggunaannya, bahasa tubuh seringkali digunakan sebagai isyarat pesan palsu
untuk tujuan tertentu. Hal ini dapat dihindari dengan mengenal jenis-jenis
bahasa tubuh yang ada. Bentuk dan tipe umum dari bahasa tubuh menurut Beliak
dan Baker (1981) ada tiga, yaitu:
1. Kontak
Mata
Kontak
mata mengacu pada suatu keadaan penglihatan secara langsung antar orang saat
sedang berbicara. Melalui kontak mata, seseorang dapat menceritakan kepada
orang lain suatu pesan sehingga orang akan memperhatikan kata demi kata melalui
tatapan. Misalnya pandangan yang sayu, cemas, takut, terharu, dapat mewarnai
latar belakang psikologis kita. Penelitian menunjukkan bahwa seorang pendengar
menggunakan kontak mata lebih sering daripada pembicara.
2. Ekspresi
wajah:
Ekspresi
wajah meliputi pengaruh raut wajah yang digunakan untuk berkomunikasi secara
emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Wajah setiap orang selalu
menyatakan hati dan perasaannya. Wajah ibarat cermin dari pikiran dan perasaan.
Melalui wajah orang juga bisa membaca makna suatu pesan.
Ekspresi
wajah juga dapat dilihat ketika memandang seseorang yang dianggap sebagai orang
yang polos/lugu atau dianggap kejam/dingin. Hal ini didasari oleh ada sebuah
ekspresi wajah yang nampak pada seseorang tidak menunjukkan sebuah perubahan
seperti yang dilakukan oleh orang lain ketika mendengar atau mengetahui suatu
peristiwa, baik kesedihan maupun kegembiraan, keanehan atau kelayakan, kabaikan
atau keburukan, dan sebagainya.
3. Gestures
(Gerakan Tubuh):
Gestures
merupakan bentuk perilaku non-verbal pada gerakan tangan, bahu, jari-jari, dan
kaki. Seseorang sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara sadar maupun
tidak sadar untuk menekankan suatu pesan. Ketika seseorang berkata “Pohon itu
tinggi”, atau “Rumahnya dekat”, maka orang tersebut pasti menggerakkan tangan
untuk menggambarkan deskripsi verbalnya. Lain halnya ketika seseorang berkata
“Letakkan barang itu!”, “Lihat pada saya!”, maka yang bergerak adalah telunjuk
yang menunjukkan arah. Ternyata manusia mempunyai banyak cara yang bervariasi
dalam menggerakkan tubuh dan angota tubuhnya ketika sedang berbicara. Orang
yang cacat bahkan berkomunikasi hanya dengan tangan saja.
Pentingkah Belajar Bahasa Tubuh??
Menurut
saya sangat penting. Terkadang banyak orang tidak menyadari bahwa ketika mereka
berbohong secara verbal (ucapan), bahasa tubuh mereka akan menunjukkan hal yang
berlawanan. Misalnya, biasanya orang berbohong tidak akan bisa tahan lama
menatap lawan bicaranya. Dia akan selalu mengalihkan pandangannya kepada
objek-objek yang ada pada saat itu. Jika Anda peka, maka Anda akan mengetahui
bahwa yang diucapkan orang tersebut adalah hal yang tidak sebenarnya.
Contoh
lainnya, ketika harus bersikap sopan dengan seseorang yang tidak disukai,
mungkin secara verbal seseorang dapat menggunakan kata-kata yang benar, namun
tubuh memberontak dengan berbagai cara. Misalnya menjabat tangan sebentar saja,
atau mencoba menghindar dari tatapan matanya. Dalam hal ini bahasa tubuh
berlawanan dengan bahasa ucapan sehingga terbentuk dua tanda yang berbeda.
Jadi
pada intinya, bahasa tubuh itu sangat penting untuk dipelajari. Walaupun tidak
secara mendalam, yang penting kita setidaknya tahu tentang lawan bicara kita.
Misalnya ketika melihat orang menompangkan tangan di dagu, ini mengartikan apa. Ketika mereka mengetuk-ngetukkan jari berulang-ulang ke meja, mengartikan apa.
Quote dari saya: "Tak selamanya yang terlihat itu selalu benar"
Sekian
artikel saya tentang
0 komentar:
Posting Komentar