Dunia psikologi - Oke sebelumnya, pada artikel ini saya tidak ada unsur
menjelek-jelekkan suatu profesi, tapi ini hanya sekedar menyampaikan opini/
pendapat yang memang saya alami sendiri atau bahkan Anda juga mengalaminya.
Saya
berkuliah di salah satu universitas di Indonesia, tepatnya di Medan yang sudah
cukup dikenal masyarakat dan saya mengambil jurusan Psikologi. Nah, dalam
setiap universitas tentunya harus ada tenaga pengajar yang biasa kita
sebut "Dosen". Siapakah dosen ini??
Dosen adalah
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Pada
intinya arti sempit dari dosen adalah orang yang membagi pengetahuan kepada
mahasiswa-mahasiswanya agar bisa diaplikasikan. Biasanya dosen juga menyarankan
mahasiswanya untuk membeli buku pendukung untuk pelajarannya. Disinilah
permulaan rencana untuk meraup keuntungan dimulai.
Sebagian
dosen mungkin mengharuskan mahasiswanya untuk membeli buku. Ada yang mungkin di beli
dari luar atau dari dalam yang biasa kita sebut "DIKTAT". Diktat ini
seperti buku, tapi di buat oleh dosen pada mata pelajaran yang bersangkutan.
Masalahnya
adalah banyak dosen yang memaksa mahasiswanya untuk membeli diktat mereka,
dengan ancaman jika tidak membeli maka akan mengancam nilai mata kuliah
tersebut.
Dengan
perasaan terpaksa mahasiswa harus membelinya. Masalah tidak timbul pada
pemaksaan saja, tetapi juga HARGA dan ISI pada diktat.
Saya
punya pengalaman pada saat pertama kali kuliah tepatnya semester 1. Ketika itu,
dosen pada mata kuliah X mengharuskan mahasiswanya untuk membeli diktatnya
dengan harga 40 ribu. Pada saat itu, belum ada rasa terpaksa untuk membeli
diktat dosen, karena pada saat itu saya berfikir "ya lumayan buat
nambah-nambah info lebih banyak tentang dunia psikologi".
Ketika
saya membuka buku tersebut, rasa kecewa pun muncul. Sebenarnya bukan harga yang
menjadi masalah pada saat itu, tapi isi dari materi diktat tersebut. Isi materi
yang disampaikan sangat tidak lengkap ditambah lagi susunan katanya tidak
beres. Dalam hati saya berbicara "Mending saya beli buku-buku murah di
luar, dengan 40 ribu mungkin bisa dapat yang jauh lebih baik dari diktat
ini".
Dimana
coba letak sisi kemanusiaan dosen tersebut?? Begitu teganya dia menjual diktat dengan harga
yang sangat mahal (jlh 57 halaman), ditambah lagi informasi yang diberikan
tidak jelas.
Apakah seperti ini sekarang kinerja dosen-dosen?? Yang hanya
mencari untung dari jualan diktat tanpa memperdulikan isi dari diktat tersebut.
"Masa bodoh dah buat isinya, yang penting kan gue dapat untung dari jualan
tersebut". Apakah seperti itu??
Pengalaman
ini tidak hanya terjadi pada semeter 1, tapi pada setiap semester yang dosennya
mengharuskan mahasiswanya untuk membeli diktatnya. Memang ada satu atau dua
dosen yang menjual diktat, yang memperhatikan isi dari materi diktat yang akan
dijualnya ke mahasiswa. Tetapi, itu pun harganya sangat tidak wajar untuk
sebuah diktat.
Apa
salahnya menjual diktat dengan harga yang jauh lebih murah?? Apakah takut
keuntungan yang di dapat sedikit?? Bukannya salah tugas dosen itu membagi
pengetahuan kepada mahasiswanya ya?? Atau jangan-jangan dosen memakai prinsip
bahwa "pengetahuan itu mahal", sehingga harus menjual diktat dengan
harga yang tidak rasional??
Oke,
saya akan memberikan satu bukti dari pernyataan saya. Di bawah ini saya akan
memberikan Anda satu potongan halaman dari diktat saya. Coba Anda pahami
kalimat di bawah ini..
Klik untuk memperbesar |
Bagaimana??
bisa dimengerti?? Perhatikan susunan bahasa dalam diktat tersebut. Sangat
berantakan bukan? Bukan pada halaman itu saja, tapi pada halaman
berikut-berikutnya. Atau ada dari Anda yang dapat menjelaskan maksud dari
halaman tersebut??? Silahkan..
Lebih parahnya lagi, sekarang banyak dosen-dosen yang mengambil refrensi diktat dari internet yang di copi secara mentah-mentah.
FOR DOSEN
Pernahkah
sejenak engkau berfikir, betapa kecewanya mahasiswa yang jauh-jauh dari
rumah datang ke kampus ingin mendapat ilmu, tapi mereka tidak mendapatkan itu..
Pernahkah
engkau melihat, rasa keterpaksaan di wajah mahasiswamu ketika mereka membeli
hasil karyamu???
Mahasiswa
hanya bisa diam tanpa berkata-kata, mengelus-eluskan dada. Tidak ada satupun
yang berani mengkritik atau menentang. Mereka bukan tidak berani, tapi mereka masih menghargaimu...
Dan
engkau malah sibuk menghitung hasil keuntungan yang di dapat dari hasil
karyamu. Yang padahal engkau sendiri mungkin tidak tahu apa isi dari hasil
karyamu..
Tolong jangan bodohin kami dengan tipu dayamu..
Tolong jangan jadikan kami sarana untuk mendapatkan keuntungan..
Tunjukkan jika engkau memang benar-benar mengabdi..
Karena pengadbianmu akan dilihat oleh-Nya yang tidak pernah tidur...
Sekali
lagi saya tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan profesi, tapi seperti itulah
kenyataannya. Satu hal yang perlu saya tekankan bahwa tidak semua dosen berperilaku seperti pada artikel di atas. Dan saya juga mohon maaf, jika ada kata-kata kasar yang saya sampaikan
pada artikel di atas. Terima kasih bagi yang sudah membaca. Mohon komentarnya ^^
0 komentar:
Posting Komentar