Home
- Setiap orang tentunya pernah merasakan yang namanya stress. Stres bisa muncul
karena adanya stressor (faktor yang menyebabkan stres) yang tidak dapat
diatasi. Misalnya, besok akan menghadapi ujian nasional, karena hal tersebut
menjadi stres karena takut tidak bisa menjawab soal ujian dan takut tidak bisa
lanjut ke jenjang berikutnya. Ujian nasional disini merupakan stressor. Nah,
sekarang muncul sebuah pertanyaan, mengapa ada orang yang stress ketika
menghadapi ujian nasional dan ada yang dapat tenang ketika menghadapi ujian
nasional?? Inilah yang kita sebut dengan coping stress.
DEFINISI COPING STRESS
Coping
stress dapat dikatakan sebagai cara individu dalam menginterpretasikan
(memaknai) stressor yang muncul. Menurut Lazarus dan Folkman (1984), Coping
adalah upaya kognitif dan perilaku yang berubah secara konstan untuk mengelola
tuntuan eksternal dan internal tertentu yang dinilai berat dan melebihi sumber
daya (kekuatan) seseorang. Positif Thinking merupakan salah satu teknik coping
stress yang paling ampuh untuk digunakan.
PEMBAGIAN COPING STRESS
Lazarus
dan Folkman (1984), membagi coping yang dilihat dari fungsinya menjadi dua
bagian yaitu problem-focused coping dan emotion-focused coping.
1. Problem-Focused
Coping mengarah pada penyelesaian masalah, seperti mencari informasi mengenai
suatu masalah, mengumpulkan solusi-solusi yang dapat dijadikan alternatif,
mempertimbangkan alternatif dari segi biaya dan manfaatnya, memilih alternatif,
dan menjalani alternatif yang dipilih. Jadi dalam problem-focused coping tidak
hanya berencana sebanyak mungkin, tapi segera melakukan rencana terbaik dari
semua pilihan yang ada. Contohnya, dalam waktu 2 hari Anda akan menjalani ujian
matematika dan bahasa indonesia. Agar dapat menjawab soal-soal dengan baik,
tentunya Anda akan memikirkan solusi dan alternatif yang baik. Misalnya
diantara matematika dan bahasa indonesia, ujian manakah yang paling sulit??
manakah yang harus dipelajari terlebih dahulu?? dengan mempertimbangkan hal
tersebut Anda akan terhindar dari yang namanya stress (tidak dapat bisa
menjawab soal ujian).
2. Emotion-Focused
Coping merupakan proses kognitif yang diarahkan untuk mengurangi penderitaan
emosional dan mencakup strategi seperti menghindar, meminimalisir,
menjaga jarak, selektif memilih perhatian, perbandingan positif, dan mencari
nilai positif dari sebuah peristiwa negatif. Orang yang menggunakan
emotion-focused untuk mempertahankan harapan dan optisme, menyangkal fakta dan
implikasinya, menolak mengakui hal terburuk, betindak seolah-olah hal yang
terjadi bukan hal yang penting, dan lainnya semua proses tersebut merupakan
penipuan atau distorsi kenyataan pada diri mereka sendiri (Lazarus &
Folkman, 1984). Contohnya, tidak lulus di falkutas favorit, lalu mengatakan
dalam hati, "saingannya mungkin banyak yang lebih pintar dari aku".
Dalam hubungan percintaan misalnya diputusin pacar. Lalu mengatakan, "Masih
banyak kok ikan di laut".
Kesimpulannya
bahwa fungsi dari coping stress ini adalah agar individu tidak menjadi stress
akibat tekanan-tekanan dari luar yang dia terima.
Baca juga artikel psikologi lainnya tentang