+44(0) 1234 567 890 info@domainname.com

Jumat, 30 Mei 2014

Pengertian dan Pembagian Coping Stress Menurut Lazarus dan Folkman

08.53

Share it Please
Home - Setiap orang tentunya pernah merasakan yang namanya stress. Stres bisa muncul karena adanya stressor (faktor yang menyebabkan stres) yang tidak dapat diatasi. Misalnya, besok akan menghadapi ujian nasional, karena hal tersebut menjadi stres karena takut tidak bisa menjawab soal ujian dan takut tidak bisa lanjut ke jenjang berikutnya. Ujian nasional disini merupakan stressor. Nah, sekarang muncul sebuah pertanyaan, mengapa ada orang yang stress ketika menghadapi ujian nasional dan ada yang dapat tenang ketika menghadapi ujian nasional?? Inilah yang kita sebut dengan coping stress.



DEFINISI COPING STRESS


Coping stress dapat dikatakan sebagai cara individu dalam menginterpretasikan (memaknai) stressor yang muncul. Menurut Lazarus dan Folkman (1984), Coping adalah upaya kognitif dan perilaku yang berubah secara konstan untuk mengelola tuntuan eksternal dan internal tertentu yang dinilai berat dan melebihi sumber daya (kekuatan) seseorang. Positif Thinking merupakan salah satu teknik coping stress yang paling ampuh untuk digunakan.

PEMBAGIAN COPING STRESS


Lazarus dan Folkman (1984), membagi coping yang dilihat dari fungsinya menjadi dua bagian yaitu problem-focused coping dan emotion-focused coping.

1. Problem-Focused Coping mengarah pada penyelesaian masalah, seperti mencari informasi mengenai suatu masalah, mengumpulkan solusi-solusi yang dapat dijadikan alternatif, mempertimbangkan alternatif dari segi biaya dan manfaatnya, memilih alternatif, dan menjalani alternatif yang dipilih. Jadi dalam problem-focused coping tidak hanya berencana sebanyak mungkin, tapi segera melakukan rencana terbaik dari semua pilihan yang ada. Contohnya, dalam waktu 2 hari Anda akan menjalani ujian matematika dan bahasa indonesia. Agar dapat menjawab soal-soal dengan baik, tentunya Anda akan memikirkan solusi dan alternatif yang baik. Misalnya diantara matematika dan bahasa indonesia, ujian manakah yang paling sulit?? manakah yang harus dipelajari terlebih dahulu?? dengan mempertimbangkan hal tersebut Anda akan terhindar dari yang namanya stress (tidak dapat bisa menjawab soal ujian).

2. Emotion-Focused Coping merupakan proses kognitif yang diarahkan untuk mengurangi penderitaan emosional dan mencakup strategi seperti menghindar, meminimalisir, menjaga jarak, selektif memilih perhatian, perbandingan positif, dan mencari nilai positif dari sebuah peristiwa negatif.  Orang yang menggunakan emotion-focused untuk mempertahankan harapan dan optisme, menyangkal fakta dan implikasinya, menolak mengakui hal terburuk, betindak seolah-olah hal yang terjadi bukan hal yang penting, dan lainnya semua proses tersebut merupakan penipuan atau distorsi kenyataan pada diri mereka sendiri (Lazarus & Folkman, 1984). Contohnya, tidak lulus di falkutas favorit, lalu mengatakan dalam hati, "saingannya mungkin banyak yang lebih pintar dari aku". Dalam hubungan percintaan misalnya diputusin pacar. Lalu mengatakan, "Masih banyak kok ikan di laut".

Kesimpulannya bahwa fungsi dari coping stress ini adalah agar individu tidak menjadi stress akibat tekanan-tekanan dari luar yang dia terima.

Baca juga artikel psikologi lainnya tentang





0 komentar:

Posting Komentar