Pengertian dari Kepribadian
Home
- Setiap manusia tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang ketika
dibecandain kawan hanya tersenyum, tapi ada juga pada hal yang sama malah
marah-marah. Itulah manusia.
Manusia adalah makhluk yang paling unik. Bahkan
orang yang terlahir kembar pun memiliki karakter/kepribadian/watak yang berbeda-beda. Pada
artikel ini saya tidak membahas tentang bagaimana kepribadian bisa terbentuk??
Akan tetapi, masih pada pengertian kepribadian itu sendiri.
Kepribadian
itu memiliki banyak arti. Ini disebabkan karena adanya perbedaan dalam
penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya. Kata kepribadian berasal dari
kata Personallity yang berasal dari kata Persona yang berarti kedok atau
topeng. Kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain
sandiwara di Zaman Romawi, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku,
watak atau pribadi seseorang. Hal ini dilakukan karena terdapa ciri-ciri khas
yang hanya dimiliki oleh seseorang tersebut baik dalam arti kepribadian yang
baik, maupun kurang baik.
Misalnya
untuk membawakan kepribadian yang murka, serakah, dan sebagainya ditopengkan
dengan gambar raksasa, sedang untuk perilaku yang baik, budi luhur, suka
menolong, berani bekorban, dan sebagainya ditopengkan dengan seorang kesatria
dan sebagainya.
Beberapa
pendapat menyatakan bahwa setiap hari manusia dalam menjalani aktivitas
sehari-hari tidak selalu membawakan dirinya sebagaimana adanya. Melainkan
selalu menggunakan tutup muka (topeng/kepribadian) untuk menutupi kelemahannya,
atau ciri-cirinya yang khas supaya tindakannya itu dapat diterima oleh
masyarakat.
Kita
tidak perlu membohongi hati kecil kita kalau kita adalah yang selalu tampil apa
adanya. Sebagai contoh, A adalah orang yang sangat jarang menjalani ibadah di rumah,pemalas, tidak mau tau,keras kepala, dan lain-lain.
Akan tetapi, dia di sekolahnya dikenal dengan orang yang ramah, baik, rajin
beribadah.
Dari sini kita dapat melihat bahwa, perilaku A saat di sekolah
hanyalah sebuah topeng yang dia gunakan, agar lingkungan mau menerima dirinya. Apa jadinya jika semua orang menunjukkan sifat aslinya??? Itulah gunanya kepribadian tadi.
Apakah caleg-caleg saat pemilu kemarin adalah orang yang benar-benar dermawan,
mau memperhatikan masyarakat kecil, atau hanya sebatas agar dirinya dipilih
saat pemilu nanti??
Bagaimana
pun dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai "baik" atau
"buruk karena bersifat netral. Apakah pemarah dapat dikategorikan buruk??
Tidak. Kalau lah semua orang bisa memilih, semua juga ingin menjadi orang yang baik-baik, gak mau marah-marah, gak mau melawan, gak mau egois, dan lain-lain. Tapi, kenapa bisa ada orang jahat dan orang baik?? Jawabannya cuma 1, karena manusia itu unik/khas
Biasanya kepribadian terbentuk
sejak kita kecil. Misalnya karena pola asuh orang tua yang terlalu keras,
akibatnya anak menjadi keras kepala, suka melawan, dan lain-lain.
Memang mempelajari kepribadian ini sangat rumit. Jadi jika Anda bingung, Anda cukup memegang satu konsep bahwa kepribadian itu adalah topeng.
"Sesungguhnya
apa yang tampak secara lahir tidak selalu menggambarkan yang sebenarnya (dalam
bathinnya)"
Sekian
artikel saya tentang
0 komentar:
Posting Komentar